Citra Harga Menentukan Rasa
Pada dasarnya kebanyakan masyarakat milenial menjadikan coffee shop menjadi tempat nongkrong karena adanya kenyamanan soal tempat, harga dan soal rasa. Tapi tak banyak juga yang menjadikan harga sebagai acuan untuk nongkrong lho. Sebagian coffee shop menjanjikan sebuah rasa dan citra harga yang disesuaikan dengan kantong, tapi tak banyak juga coffee shop yang menyadiakan citra harga yang rendah, medium, dan tinggi.
Coffe shop yang sudah terkenal atau populer, contohnya: starbucks. Mungkin tidak banyak yang mengira rasa starbucks itu sama dengan coffee shop di pinggiran, mungkin karena soal kepopuleran makanya citra harga menjadi melonjak. Tidak banyak coffee shop yang menjadikan tempat semenarik mungkin dan senyaman mungkin untuk pengunjung berselfie ria, untuk itu bukan karena citra harga yang dicari pelanggan melainkan point of view suatu coffee shop.
Citra coffee yang dihasilkan antara satu tangan barista dan barista di coffee shop lain memanglah berbeda, karena keahlian yang dimiliki terhadap khas kopi yang dibuat sangat berbeda pula. Sekarang masyarakat cirebon sedang senang-senangnya mengopi dibawah kaki gunung, yang dicari padahal bukan rasa kopinya melainkan view yang dia bayar untuk masuknya.
0 komentar:
Posting Komentar